Sebelum Anda melakukan trading yang sebenarnya, ada
baiknya bila kita membahas masalah probabilitas secara lebih mendalam sekali
lagi guna memaksimalkan teknik Anda di dalam melakukan trading.
Pada bab sebelumnya telah diberikan illustrasi kasus
mengenai probabilitas dengan pelemparan koin secara acak untuk mendapatkan
suatu data statistik tentang kemungkinan muka koin yang akan muncul di tangan
kita. Apakah kita akan mendapatkan sisi koin yang bergambar atau sisi koin yang
menunjukkan angka.
Pada pelemparan koin, kita hanya akan mendapatkan 2
kemungkinan atas apa yang kita lakukan terhadap koin tersebut, yaitu gambar
atau angka.
Di dalam pendekatan statistik, probabilitas yang akan
kita dapatkan adalah sama. Bila Anda melempar koin tersebut, Anda dapat
mencatat berapa kali muncul gambar dan berapa kali muncul angka. Dari catatan
yang Anda dapatkan mungkin Anda akan merasa bahwa eksperimen yang Anda lakukan
merupakan suatu bentuk perjudian sederhana. Namun demikian apa yang Anda
lakukan tersebut merupakan suatu eksperimen yang baik tentang probabilitas.
Jika Anda melakukan eksperimen pelemparan koin, misalkan
saja, sebanyak 10 kali, maka berikut adalah kemungkinan data berapa kali sisi
gambar akan muncul dan berapa kali sisi angka akan muncul:
Gambar
|
Angka
|
10
|
0
|
9
|
1
|
8
|
2
|
7
|
3
|
6
|
4
|
5
|
5
|
4
|
6
|
3
|
7
|
2
|
8
|
1
|
9
|
0
|
10
|
Dari tabel di atas, menurut Anda. manakah sisi koin yang
paling berpeluang muncul dari pelemparan koin sebanyak 10 kali? Sekarang coba
Anda amati tibel di atas. Di situ nampak bahwa kita akan mendapatkan suatu
kombinasi probabilitas yang sama antara peluang munculnya sisi gambar dan sisi
angka.
Jika Anda ingin menguji sekali lagi apa yang telah Anda
lakukan dengan meminta tolong orang lain untuk melakukan hal yang sama seperti
yang Anda lakukan, cobalah Anda bandingkan antara data yang Anda dapatkan
dengan data yang didapatkan orang tersebut. Apakah Anda mendapatkan hasii yang
sama?
Pertanyaan di atas adalah harus Anda kemukakan ketika
Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang probabilitas. Kita akan membahas
bersama untuk mengkaji lebih lanjut tentang probabilitas ini.
Ketika Anda melakukan pelemparan koin tersebut sebanyak 1
kali, atau sebanyak 10 kali, maka jawaban yang akan kita dapatkan tentang
probabilitas adalah sama, karena masing-masing sisi koin memiliki peluang yang
sama, untuk muncul. Dengan kondisi ini kita telah mendapatkan suatu prediksi
tentang probabilitas sisi koin mana yang akan muncul. Jika misalnya koin
tersebut cacat sehingga pada saat kita lemparkan ternyata sisi tertentu dari
koin menjadi lebih sering muncul maka kita akan kesulitan untuk melakukan
prediksi. Sekilas hal ini tampak aneh dan kontradiktif, karena dengan adanya
cacat pada koin maka kita harus mempelajari perilaku atau karakter dari koin
yang cacat itu. Jika kita melemparkan koin cacat tersebut sebanyak 1000 kali,
misalnya, maka bisa jadi kita akan mendapatkan sisi gambar muncul sebanyak 700
kali dibanding sisi angka sebanyak 300 kali. Jika hal itu yang terjadi maka
biasanya kita akan segera berkesimpulan bahwa kita dengan mudah dapat
memprediksikan hasil pelemparan koin cacat tersebut, meskipun kenyataan
tidaklah demikian. Sekali lagi kita harus mengerti dan memahami karakter dari
koin cacat tersebut sebelum kita melakukan prediksi dan itu tidak semudah jika
kita melakukannya terhadap koin yang tidak cacat.
Dari uji coba pelemparan koin di atas kita mencatat bahwa
hasil dari setiap pelemparan koin merupakan suatu peristiwa independen. Tidak
ada faktor apapun yang mempengaruihi hasil dari uji pelemparan koin. Berapa
kalipun Anda melakukan uji pelemparan, angka probabilitas sisi koin mana yang
akan muncul adalah sama. Koin tersebut tidak akan “mengingat” hasil akhir
pelemparan sebelumnya. Juga tidak bisa ditentukan sisi mana yang akan muncul
pada pelemparan berikutnya. Ini adalah suatu peristiwa yang benar-benar
independen.
Akan lain halnya jika kita mengambil suatu contoh kasus
lain tentang peristiwa uji coba yang bersifat tidak independen. Katakanlah kita
melakukan uji coba terhadap 20 biji kelereng, 19 kelereng berwarna hijau dan
hanya 1 yang berwarna merah, dengan ukuran dan berat yang benar-benar sempurna
sama. Ketika kita memasukkan semua kelereng tersebut ke dalam sebuah toples
lalu kita mencoba mengambil kelereng berwarna merah dengan mata tertutup,
berapakah probabilitas keberhasilan kita untuk mendapatkan kelereng merah tersebut?
Ketika Anda mulai mengambil kelereng merah tersebut, angka probabilitas yang
kita hadapi adalah 1 banding 20. Pada pengambilan pertama bisa jadi kita akan
gagal dan kemudian kita mencoba lagi. Kali ini dengan perbandingan 1 banding 19
kerena jumlah kelereng sudah berkurang satu.
Jika kita terus mencoba untuk mengambil kelerengmerah
dengan cara yang sama, dan ketika Anda berhasil mengambil kelereng merah
sementara yang masih tersisa hanya beberapa biji kelereng hijau, maka permainan
telah berakhir. Namun jika Anda gagal dan Anda tidak mengganti kelereng hijau
yang terambil dengan kelereng berwama merah maka probabilitasnya adalah sama.
Kecuali jika Anda melanjutkan pengambilan kelereng tersebut hingga jumlah
kelereng di dalam toples tersebut terus berkurang hingga akhimya menyisakan
satu kelereng saja. Dalam hal demikian bukanlah probabilitas lagi yang berlaku,
namun sebuah kepastian.
Contoh kasus ini, jika kita bandingkan dengan uji
pelemparan koin, sangatlah berbeda kondisinya. Uji pelemparan koin adalah suatu
bentuk uji coba yang bersifat independen event dan tidak didasarkan atas suatu
kepastian. Dari pembahasan ini saya berharap Anda sudah mendapatkan gambaran
yang jelas tentang probabilitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar