Tampilkan postingan dengan label Metode Berorientasi Objek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metode Berorientasi Objek. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Juni 2013

UAS DIAGRAM UML GAME DOMINO

USE CASE DIAGRAM



ACTIVITY DIAGRAM START GAME



ACTIVITY DIAGRAM PLAY GAME



CLASS DIAGRAM




sequance diagram

PLAY GAME



START GAME







Sabtu, 08 Juni 2013

(TUGAS) Use Case Diagram Perekaman Informasi Untuk Kepentingan Negara


USE CASE DIAGRAM INPUT DAN OUTPUT


PENGGUNAAN UML



Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.


Pendahuluan

Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

UML

Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia.Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group

Diagram UML

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.
Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.
Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.
Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system.
Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
Object Diagram untuk memodelkan struktur object.
Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram 
Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang behhhrinteraksi dengan sistem aplikasi.
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.

Sequence Diagram 
Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

Collaboration Diagram 
Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh object.

Class Diagram 
Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek.Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan


Senin, 06 Mei 2013

Apakah Rational Rose dan Notasi UML ?

Rational rose
Rational Rose adalah tools pemodelan visual untuk pengembangan system berbasis objek yang handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan system. Rational rosemendukung permodelan bisnis yang membantu para pengembang memahami system secara komprehensif. Ia juga membantu analisis system dengan cara pengembang membuat diagram use case untuk melihat fungsionalitas system secara keseluruhan sesuai dengan harapan dan keinginan pengguna. Kemudian, ia juga menuntut pengembang untuk mengambangkan Interaction Diagram untuk melihat bagaimana objek-objek saling bekerjasama dalam menyediakan fungsionalitas yang diperlukan.
Dalam Rational rose, pemodelan adalah cara melihat system dari berbagai sudut pandang. Ia mencakup semua diagram yang dikenal dalam UML, actor-aktor yang terlibat dalam system, use-case, objek-objek, kelas-kelas, komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran. Model juga mendeskripsikan rincian yang diperlukan system dan bagaimana ia akan bekerja, sehingga para pengembang dapat menggunakan model itu sebagai blue print untuk system yang akan dikembangkan.

UML
UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan system piranti lunak.

Seperti bahasa-bahasa lainnya,  UML mendefinisikan notasi dan  syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch [1],  metodologi coad [2], metodologi OOSE [3], metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi wirfs-brock [6], dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.

Posisi UML

Tahapan pembangunan aplikasi berorientasi objek pada umunya bersifat iterative dan incremental. Proses pembangunan aplikasi dibagi menjadi beberapa siklus. Setiap kali satu situs selesai dilakukan, dilakukan evaluasi sebagai bahan untuk memulai siklus berikutnya. Beberapa siklus biasanya terdiri atas:

Tahap analisa permintaan
Tahap analisa desain
Tahap desain
Tahap Pengkodean.
Tahap implementasi
UML digunakan pada tahap analisa dan desain. Desain yang dihasilkan berupa diagram-diagram UML yang akan diterjemahkan menjadi kode program pada tahap pengkodean.

Konsep Dasar UML

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami dengan mudah apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut.

Lalu darimana kita mulai ? Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus kita

perhatikan:

1.  Menguasai pembuatan diagram UML

2.  Menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML

Tulisan ini pada intinya akan mengupas kedua hal tersebut.

Seperti juga tercantum pada gambar diatas UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:

use case diagram
class diagram
statechart diagram
activity diagram
sequence diagram
collaboration diagram
component diagram
deployment diagram
Diagram UML

UML menyediakan 10 macam Dalam UML merupakan salah satu alat Bantu yang sangat handal dalam mengembangkan system berorientasi objek. Ada 9 jenis diagram yang ditangani oleh UML, yakni:

1. Diagram Use Case

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah dari sudut pandang pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interkasi antar user (pengguna) sebuah system dengan system itu sendiri dan menjelaskan bagaimana system itu bekerja.

2. Diagram Class

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi maka akan menghasilkan objek yang merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Kelas menggambarkan atribut atau properti dari sebuah system sekaligus menawarkan layanan apa saja yang bisa dilakukan dengan objek tersebut (method/fungsi). Jadi, kelas memiliki 3 pokok penting yaitu: nama, atribut dan method.

3. Diagram Statechart

Statechart diagram menunjukkan transisi dan perubahan keadaan suatu objek pada system sebagai akibat dari stimulasi yang diterima. Dalam UML, state digambarkan berbentuk segi empat dengan sudut tumpul dan memiliki nama sesuai dengan kondisi saat itu.

4. Diagram Activity

Actifity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam system yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin erjadi pada beberapa eksekusi.

5. Diagram Sequence

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah sekenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan di antara objek-objek ini di dalam use case.

6. Diagram Collaboration

Collaboration diagram adalah perluasan dari objek diagram. Objek diagram menunjukkan objek-objek dan hubungannya dengan yang lain. Collaboration diagram menunjukkan message-message objek yang dikirim satu sama lain,

7. Diagram Component

Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan di antaranya.

8. Diagram Deployment.

Deplaoyment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur system, dimana komponen akan diletakkan (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Tool Pembuatan UML

Banyak sekali tool-tool yang didesain untuk mendukung UML,mulai dari yang gratis maupun komersial. Di antaranya yaitu:

Komersial:

Rational Rose
Object Domain
Magic Draw
Visio


Argo UML: Tool sederhana ini dapat membuat membantu kita untuk merancang perangkat lunak yang akan dibangun. Tool ini cocok untuk bagi yang baru belajar UML, karena fitur-fiturnya sangat terbatas.
FrameUML: Menurut saya tool ini agak kurang userfriendly karena sangat sederhana dan tidak meng-cover semua kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan UML.
Net Beans: Tool ini sangat kompleks, karena tidak hanya UML yang ada didalamnya, tapi BaseIDE, JavaME, JavaSE, SOAP, Ruby,C++ termasuk webserver Apache Tomcat. Maka dari itu tool ini sangat berat dan memakan memori yang cukup banyak.

USE CASE

UML USE CASE

Pengertian :
● Use case class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem (atau bagian sistem: subsistem atau class) ke pemakai.
● Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem.
● Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal.
Karakteristik :
– Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.
– Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain. Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor.
– Use cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.
– Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
Komponen Pembentuk Use Case Diagram :
1. Actor
Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapaactor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use caseActor digambarkan dengan stick man Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship

2. Use Case
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customeratau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
Catatan Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.
Cara menentukan Use Case dalam suatu sistem:
a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.
b. Gambaran tugas dari sebuah actor.
c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepadaactor.
d.   Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (*bukan bagaimana cara mengerjakannya).

Gambar Use Case
Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association, menghubungkan link antar element.
2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
4. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:
1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah eventdapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.

USE CASE , AKTOR DAN RELASI



Dalam bagian ini akan membahas tentang konsep dasar pemodelan use case meliputi : use case, actor, dan relasi. Jika sudah memahami pemodelan bisnis, ada kemiripan antara pemodelan bisnis dan pemodelan use case. Perbedaaan antara pemodelan bisnis dan pemodelan sistem :
Ítem
Pemodelan bisnis(Business Use Case)
Pemodelan sistem(Use Case)
Use case
Menjelaskan apa yang bisnis kerjakan
Menjelaskan apa yang sistem lakukan dibisnis
Aktor
Eksternal terhadap organisasi
Eksternal terhadap sistem
Pekerjaan bisnis
Internal terhadap organisasi
Tidak digunakan
1.      Use case
            Use Case adalah bagian tingkat tinggi dari fungsionalitas yang disediakan oleh sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagimana seseorang menggunakan sistem.
            Untuk mengidentifikasi use case, kita menjawab pertanyaan “ apa yang sistem lakukan terhadap dunia sekililingnya? 


Use case adalah independen terhadap implementasinya dan pandangan tingkat tinggi apa yang pemakai harapkan dari sistem. Dengan penjelasan sebagai berikut :
a.       Use case adalah independen terhadap implementasinya. Selama membuat use case, asumsikan bahwa anda sedang membangun sistem manual. Use case berkonsentrasi pada apa yang sistem kerjakan, bukan bagaimana sistem mengerjakan.
b.      Use case adalah pandangan tingkat tinggi apa yang pemakai harapkan dari sistem. Use case yang sudah dikelompokkan memudahkan  pelanggan memahaminya, pada level yang sangat tinggi dari suatu sistem.
c.       Use case difokuskan pada apa yang pengguna dapatkan dari sistem. Masing-masing use case mempresentasikan transaksi lengkap antara pemakai dan sistem yang menghasilkan manfaat terhadap pemakai.
2.      Actor
            Actor adalah seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup sistem. Actor merupakan semua yang ada diluar ruang lingkup sistem.

Ada 3 tipe actor, yaitu :
a.       Pengguna sistem
                  Actor secara fisik atau seorang pengguna. Ini adalah gambaran actor secara umum, dan selalu ada pada setiap system. Untuk sistem sirkulasi perpustakaan, actornya adalah orang-orang yang secara langsung menggunkan system. Ketika menamakan actor, gunakan peranan dan jangan menggunakan nama posisi. Posisi dapat berubah, tetapi peranan dapat diganti oleh siapa saja dan relative tetap.
b.      System lain yang berhubungan dengan system yang dibangun.
c.       Waktu
                  Waktu dapat menjadi suatu actor ketika melalui sejumlah waktu tertentu memicu beberpa kejadian dalam system. Misalnya, bagian promosi memberikan kesempatan pada pelanggan untuk memenangkan tiket gratis. Stiap hari pada pukul 03.00 dini hari, system secara otomatis menenyeleksi secara acak pelanggan-pelanggan untuk mendapatkan tiket gratis tersebut. Sebab waktu adalah diluar kendali kita, maka ia dapat menjadi actor.
3.      Relasi
            Relasi asosiasi digunakan untuk menunjukkan relasi antar use case dan actor. Ada tiga tipe relasi antara use case : relasi include, relasi extend, dan relasi generalisasi. Sedangkan relasi antara actor hanya digunakan satu relasi yaitu generalisasi.
a.       Relasi assosiasi
                  Relasi antar actor dan use case adalah relasi assosiasi. Dalam UML, relasi assosiasi digambarkan dengan menggunakan anak panah.


                  Dalam contoh, use case mengawali komunikasi dengan actor system kredit. Selama use case “Purchase Ticket” berjalan, system reservasi mengawali komunikasi dengan system kredit untuk mengecek kartu dan melengkapi transaksi. Meskipun aliran informasi terjadi dalam 2 arah, dari reservasi system kekartu kredit dan bolak-balik, arah panah mengidentifikasikan siapa yang mengawali komunikasi. Dengan mengecualikan use case dalam relasi include dan relasi extend, setiap use case harus diinisialisasikan oleh actor.

b.      Relasi include
                  Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Relasi ini dapat digunakan dengan alas an salah satu dari dua hal :
1.      Jika dua atau lebih use case mempunyai bagian besar fungsionalitas yang identik, maka fungsionalitas ini dapat dipecah kedalam use case sendiri. Masing-masing use case kemudian menggunakan relasi include terhadap use case baru dibuat tersebut.
2.      Relasi include bermanfaat untuk situasi jika sebuah use case mempunyai fungsionalitas besar yang tidak umum. Relasi include digunakan untuk memodelkan dua buah use case yang lebih kecil tersebut. Relasi include menyatakan bahwa satu use case selalu menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.


c.       Relasi extend
                  Relasi extend memungkinkn satu use case secara opsional menggunkan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. 

Senin, 25 Maret 2013

Pengenalan Pemrograman Berorientasi Obyek


Pengenalan Pemrograman Berorientasi Obyek

OOP berputar pada konsep dari obyek yang merupakan elemen dasar dari program Anda. Ketika kita membandingkan dengan dunia nyata, kita dapat menemukan beberapa obyek disekitar kita seperti mobil, singa, manusia dan seterusnya. Obyek ini dikarakterisasi oleh atribut dan tingkah lakunya.
Contohnya, objek sebuah mobil mempunyai atribut tipe transmisi, warna dan manufaktur. Mempunyai tingkah laku berbelok, mengerem dan berakselerasi. Dengan cara yang sama pula kita dapat mendefinisikan perbedaan sifat dan tingkah laku dari singa.

Dengan deskripsi ini, obyek pada dunia nyata dapat secara mudah asumsikan sebagai obyek perangkat lunak menggunakan atribut sebagai data dan tingkah laku sebagai method. Data dan method dapat digunakan dalam pemrograman game atau perangkat lunak interaktif untuk membuat simulasi obyek pada dunia nyata. Contohnya adalah perangkat lunak obyek mobil dalam permainan balap mobil atau perangkat lunak obyek singa dalam sebuah perangkat lunak pendidikan interaktif pada kebun binatang untuk anak anak.
Perbedaan Class dan Object
Pada dunia perangkat lunak, sebuah obyek adalah sebuah komponen perangkat lunak yang  stukturnya mirip dengan obyek pada dunia nyata. Setiap obyek dibangun dari sekumpulan data (atribut) yang disebut variabel untuk menjabarkan karakteristik khusus dari obyek, dan juga terdiri dari sekumpulan method yang menjabarkan tingkah laku dari obyek. Bisa dikatakan bahwa obyek adalah sebuah perangkat lunak yang berisi sekumpulan variabel dan
method yg berhubungan. Variabel dan method dalam obyek Java secara formal diketahui sebagai variabel instance dan method instance. Hal ini dilakukan untuk membedakan dari variabel class dan method class, dimana akan dibahas kemudian. Class adalah sturktur dasar dari OOP. Class terdiri dari dua tipe dari anggota dimana disebutdengan field (attribut/properti) dan method. Field merupakan tipe data yang didefinisikan oleh class, sementara method merupakan operasi. Sebuah obyek adalah sebuah instance (keturunan) dari class.
Untuk dapat membedakanantara class dan obyek, mari kita mendiskusikan beberapa contoh berikut ini. Kita memiliki sebuah class mobil dimana dapat digunakan untuk medefinisikan beberapa obyek mobil. Pada tabel dibawah, mobil A dan mobil B adalah obyek dari class mobil. Class memiliki field nomor, plat, warna, manufaktur dan kecepatan yang diisi dengan
nilai pada obyek mobil A dan mobil B. Mobil juga dapat berakselerasi, berbelok dan melakukan rem.
Ketika diinisialisi, setiap obyek mendapat satu set variabel yang baru. Bagaimanapun, implementasi dari method dibagi diantara objek pada class yang sama. Class menyediakan keuntungan dari reusability. Programmer perangkat lunak dapat menggunakan sebuah kelas beberapa kali untuk membuat banyak objek.
Instansiasi Class
Untuk membuat sebuah objek atau sebuah instance pada sebuah class. Kita menggunakan operator new. Sebagai contoh, jika anda ingin membuat instance dari class string, kita menggunakan kode berikut :
String str2 = new String(“Hello world!”);
Ini juga sama dengan,
String str2 = "Hello";
Variabel Class dan Variabel Method
Selain dari variabel instance, kita juga memungkinkan untuk mendefinisikan variabel dari class, yang nantinya variabel ini dimiliki oleh class. Ini berarti variabel ini dapat memiliki nilai yang sama untuk semua objek pada class yang sama. Mereka juga disebut static member variables.
Method
Apakah Method itu dan mengapa menggunakan Method?
Pada contoh yang telah kita diskusikan sebelumnya, kita hanya memiliki satu method, dan itu adalah method main(). Di dalam Java, kita dapat mendefinisikan banyak method yang akan kita panggil dari method yang berbeda. Sebuah method adalah bagian-bagian kode yang dapat dipanggil oleh program utama atau dari method lainnya untuk menjalankan fungsi yang spesifik.
Berikut adalah karakteristik dari method :
1. dapat mengembalikan satu nilai atau tidak sama sekali
2. dapat diterima beberapa parameter yang dibutuhkan atau tidak ada  
    parameter sama sekali. Parameter bisa juga disebut sebagai argumen dari   
    fungsi
3. setelah method telah selesai dieksekusi, dia akan kembali pada method
    yang memanggilnya.
Sekarang mengapa kita butuh untuk membuat banyak method? Mengapa kita tidak menuliskan semua kode pada sebuah method? Hal ini karena penyelesaian masalah yang sangat efektif adalah memecah masalah-masalah tersebut menjadi beberapa bagian. Kita juga dapat melakukan hal ini di
Java dengan membuat method untuk mengatasi bagian tertentu dari masalah. Sebuah permasalahan dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian kecil. Hal ini sangat baik sekali untuk membuat program yang sangat besar.
Memanggil Instance dan memberikan Variabel dari Method
Sekarang, untuk mengilustrasikan bagaimana memanggil method, mari kita menggunakan class string sebagai contoh. Anda dapat menggunakan the dokumentasi dari Java API untuk melihat semua method yang tersedia dalam class string. Selanjutnya, kita akan membuat method, kita sendiri. Tapi untuk saat ini, mari terlebih dahulu kita gunakan method yang sudah disediakan oleh
Java. Untuk memanggil sebuah instance method, kita dapat menuliskan :
nameOfObject.nameOfMethod( parameters );
mari kita mengambil dua contoh method yang ditemukan dalam class String.
Menggunakan method :
String str1 = "Hello";
char x = str2.charAt(0); //will return the
character H
//simpan pada variabel x
String str2 = "hello";
//return boolean
boolean result = str1.equalsIgnoreCase( str1 );
Pemberian Variabel Dalam Method
Pada contoh kita sebelumnya , kita sudah pernah mecoba melewati variabel pada method. Walaupun kita belumdapat membedakan antara perbedaan tipe variabel yang diberikan (passing) ke method dalam Java. Ada dua tipe data variabel passing pada method, yang pertama adalah pass-by-value dan yang kedua adalah pass-by-reference.
Pass-by-Value
Ketika pass-by-values terjadi, method membuat sebuah salinan dari nilai variable yang dikirimkan ke method. Walaupun demikian, method tidak dapat secara langsung memodifikasi nilai variabel pengirimnya meskipun parameter salinannya sudah dimodifikasi nilainya di dalam method.
Pass-by-reference
Ketika sebuah pass-by-reference terjadi, alamat memori dari nilai pada sebuah variabel dilewatkan pada saat pemanggilan method. Hal ini berarti bahwa method menyalin alamat memori dari variabel yang dilewatkan pada method. Ini tidak seperti pada pass-by-value, method dapat memodifikasi variabel asli dengan menggunakan alamat memori tersebut, meskipun berbeda nama variabel yang digunakan dalam method dengan variabel aslinya, kedua variabel ini menunjukkan lokasi dari data yang sama.


Kamis, 07 Maret 2013

metode berorientasi objek

Metodologi Berorientasi Objek

Tanpa basa basi, metodologi merupakan sekumpulan aturan/panduan penerapan dan sekumpulan heuristic untuk menentukan kapan suatu tahapan dianggap lengkap. 
Dalam MBO terdapat istilah tahapan yang merupakan batas fase perkembangan pada siklus hidup perangkat lunak. Tahapan awal pengembangan suatu perangkat lunak hendaknya mencerminkan persoalan-persoalan nyata, dan tahapan akhir mencerminkan hasil/produk. Suatu metode dianggap baik apabila menyediakan produk terdefinisi untuk setiap tahapan (chart, diagram checklist) dan menggunakannya sebagai tool yang benar.


Suatu proses dalam suatu metodologi dianggap baik apabila :
• Menyediakan mekanisme semi-otomatis dalam pencarian konsep persoalan yang akan   dipecahkan.
• Menyajikan mekanisme pengujian di setiap tahapan proses.


* Pemograman Berorientasi Objek

 Berorientasi objek merupakan sebuah paradigma yang menggunakan objek sebagai     abstraksi dunia nyata, dalam lingkup berorientasi objek dikenal beberapa istilah :

** Objek

   Sebuah objek adalah suatu entitas yang memiliki identitas,status dan prilaku. pada pemograman berorientasi objek, objek adalah sebuah entitas pada saat runtime, sebuah objek dapat diciptakan, dimanipulasi, dan dimusnahkan.

** Class

    Class merupakan sekumpulan objek yang memiliki attribute yang sama, attribute disini bisa berupa data atau konstanta/property misalnya pendefinisian static pada bahasa c++. Pada class terdapat 2 jenis member yaitu: Data Member (representasi internal class) dan function member. Member –member pada class memiliki beberapa hak akses, diantaranya:
1. Public (dapat diakses oleh fungsi diluar kelas.
2. Private
3. Protected
4. Friend
Dalam pemograman class ini dapat diumpamakan: Class Vs Object = Type Vs Variabel

Beberapa karakter dalam pemograman berorientasi objek :

1. Abstraksi
2. Enkapsulasi (information hiding/pembungkusan)
3. Pewarisan / Inheritance
4. Reusability
5. Spesialisasi
6. Generalisasi
7. Komunikasi antar objek
8. Polimorphisme (Pemanipulasian objek secara seragam dengan tipe yang berbeda).


Beberapa keunggulan dari pemograman berorientasi objek adalah :

1. Meningkatkan produktivitas
2. Meningkatkan kecapatan pengembangan
3. Meningkatkan Kualitas
4. Kemudahan dalam pemeliharaan