Dalam bagian ini akan membahas tentang konsep dasar pemodelan use case meliputi : use case, actor, dan relasi. Jika sudah memahami pemodelan bisnis, ada kemiripan antara pemodelan bisnis dan pemodelan use case. Perbedaaan antara pemodelan bisnis dan pemodelan sistem :
Ítem
|
Pemodelan
bisnis(Business Use Case)
|
Pemodelan
sistem(Use Case)
|
Use case
|
Menjelaskan apa
yang bisnis kerjakan
|
Menjelaskan apa
yang sistem lakukan dibisnis
|
Aktor
|
Eksternal
terhadap organisasi
|
Eksternal
terhadap sistem
|
Pekerjaan
bisnis
|
Internal
terhadap organisasi
|
Tidak digunakan
|
1. Use case
Use Case adalah bagian tingkat tinggi dari fungsionalitas yang disediakan oleh
sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagimana seseorang menggunakan
sistem.
Untuk mengidentifikasi use case, kita menjawab pertanyaan “
apa yang sistem lakukan terhadap dunia sekililingnya?
Use case adalah independen
terhadap implementasinya dan pandangan tingkat tinggi apa yang pemakai harapkan
dari sistem. Dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Use case adalah independen terhadap
implementasinya. Selama membuat use case, asumsikan bahwa anda sedang membangun
sistem manual. Use case berkonsentrasi pada apa yang sistem kerjakan, bukan
bagaimana sistem mengerjakan.
b. Use case adalah pandangan tingkat tinggi apa yang
pemakai harapkan dari sistem. Use case yang sudah dikelompokkan memudahkan
pelanggan memahaminya, pada level yang sangat tinggi dari suatu sistem.
c. Use case difokuskan pada apa yang pengguna dapatkan
dari sistem. Masing-masing use case mempresentasikan transaksi lengkap antara
pemakai dan sistem yang menghasilkan manfaat terhadap pemakai.
2. Actor
Actor adalah seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang
dibangun. Use case menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup sistem.
Actor merupakan semua yang ada diluar ruang lingkup sistem.
Ada 3 tipe actor, yaitu :
a. Pengguna
sistem
Actor secara fisik atau seorang pengguna. Ini adalah gambaran actor secara
umum, dan selalu ada pada setiap system. Untuk sistem sirkulasi perpustakaan,
actornya adalah orang-orang yang secara langsung menggunkan system. Ketika
menamakan actor, gunakan peranan dan jangan menggunakan nama posisi. Posisi
dapat berubah, tetapi peranan dapat diganti oleh siapa saja dan relative tetap.
b. System
lain yang berhubungan dengan system yang dibangun.
c. Waktu
Waktu dapat menjadi suatu actor ketika melalui sejumlah waktu tertentu memicu
beberpa kejadian dalam system. Misalnya, bagian promosi memberikan kesempatan
pada pelanggan untuk memenangkan tiket gratis. Stiap hari pada pukul 03.00 dini
hari, system secara otomatis menenyeleksi secara acak pelanggan-pelanggan untuk
mendapatkan tiket gratis tersebut. Sebab waktu adalah diluar kendali kita, maka
ia dapat menjadi actor.
3. Relasi
Relasi asosiasi digunakan untuk menunjukkan relasi antar use case dan actor.
Ada tiga tipe relasi antara use case : relasi include, relasi extend, dan
relasi generalisasi. Sedangkan relasi antara actor hanya digunakan satu relasi
yaitu generalisasi.
a. Relasi
assosiasi
Relasi antar actor dan use case adalah relasi assosiasi. Dalam UML, relasi
assosiasi digambarkan dengan menggunakan anak panah.
Dalam contoh, use case mengawali komunikasi dengan actor system kredit. Selama
use case “Purchase Ticket” berjalan, system reservasi mengawali komunikasi
dengan system kredit untuk mengecek kartu dan melengkapi transaksi. Meskipun
aliran informasi terjadi dalam 2 arah, dari reservasi system kekartu kredit dan
bolak-balik, arah panah mengidentifikasikan siapa yang mengawali komunikasi.
Dengan mengecualikan use case dalam relasi include dan relasi extend, setiap
use case harus diinisialisasikan oleh actor.
b. Relasi
include
Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan fungsionalitas yang
disediakan oleh use case lainnya. Relasi ini dapat digunakan dengan alas an
salah satu dari dua hal :
1. Jika
dua atau lebih use case mempunyai bagian besar fungsionalitas yang identik,
maka fungsionalitas ini dapat dipecah kedalam use case sendiri. Masing-masing
use case kemudian menggunakan relasi include terhadap use case baru dibuat
tersebut.
2. Relasi
include bermanfaat untuk situasi jika sebuah use case mempunyai fungsionalitas
besar yang tidak umum. Relasi include digunakan untuk memodelkan dua buah use
case yang lebih kecil tersebut. Relasi include menyatakan bahwa satu use case
selalu menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.
c. Relasi
extend
Relasi extend memungkinkn satu use case secara opsional menggunkan fungsionalitas
yang disediakan oleh use case lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar